Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2

Gambar
      3.2.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.2 Oleh: Farida Lisanti, S.Pd.,M.Pd CGP Angkatan 5 tahun 2022  Gambar dari : https://youtu.be/YMflitCt1yI  Berdasarkan video tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: Visi sekolah dari video adalah "Terwujudnya peserta didik yang berkarakter, inovatif, dan berprestasi" Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai variabel yaitu: Berkarakter maksudnya mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi kehidupan sehari-hari. Inovatif maksudnya kemampuan warga sekolah memaknai keadaan yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan masa kini dan mempersiapkan masa depan. Berprestasi , sebagai hasil akhir dalam sebuah proses dalam menemukan kemampuan diri, mengembangkan talenta, dan kecakapan hidup yang bermanfaat. Prakarsa perubahan : Mewujudkan kelas yang nyaman, d...

3.1.a.7.Koneksi Antar Materi-Modul 3.1

Gambar
 3.1.a.7.Koneksi Antar Materi-Modul 3.1 Hubungan Materi Sebelumnya dengan Pengambilan keputusan Filosofi patrap triloka Kihajar Dewantara dan pengambilan keputusan pada makna dari  Ing Ngarso Sung Tulodo yaitu di depan memberi teladan atau contoh, maka: seorang pemimpin pembelajaran  harus mampu  memberikan contoh dalam mengambil keputusan dengan  dianalisis dan penuh pertimbangan disebabkan keputusan akan dijadikan contoh peserta didik baik di kelas maupun di sekolah. Makna Ing Madyo mangun karso yaitu keputusan yang diambil seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran hendanya meberikan karsa semangat bagi murid. Makna Tut wuri handayani yaitu dari belakang guru sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya memberikan dukungan moral bagi muridnya. Pengambilan keputusan  guru harus memperhatikan nilai-nilai kebajikanbahwa guru mempunyai keyakinan kepada Allah dan yakin semua akan dipertanggung jawabkan. Pendampingan saat sebagai coaching dalam mengambil keputusan ...
  3.1.a.4. Eksplorasi Konsep_ Modul 3.1 TUGAS MANDIRI Kasus: Saya adalah guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas IX, pada saat saya mengajar ada murid yang bernama Rendi tertidur di dalam kelas. Meskipun dibangunkan Rendi masih saja tidur, dengan menggunakan mistar panjang saya memukul meja Rendi dengan harapan agar Rendi terbangun, akhirnya Rendi bangun juga. Karena kesal saya menyuruh Rendi untuk berdiri dan cuci muka di luar kelas agar tubuh Rendi segar kembali. tetapi baru berjalan Rendi pinsan. Saya bersama murid membawanya ke ruang UKS. Namun Rendi tak kunjung sadar. Saya segera bertindak memanggil perawat yang tidak jauh dari sekolah agar segera mendapat tindakan cepat dan tepat yaitu melakukan pengobatan. Kemudian saya mengabari orang tua Rendi.  Setibanya di ruang UKS orang tua Rendi langsung menangis histeris melihat tangan anaknya diinfus. Lalu orang tua Rendi bangkit dari duduk dan menghampiri saya dengan marah-marah menunjuk muka saya tidak terima anaknya dip...

3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1

Gambar
3.1.a.4.1. Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi Modul 3.1   Oleh: Farida Lisanti, S.Pd.,M.Pd. Kasus 1. Pak Frans merupakan guru matematika di SMP Karunia. Pak Frans dikenal sebagai guru yang rajin, ramah, penyabar, dan disukai murid-muridnya. Suatu hari ia sedang mengajar di kelas 8A, guru piket tergopoh-gopoh tiba di depan kelasnya dan mengatakan ada ayahnya Andreas, salah satu murid di kelas 8A di ruang tamu sekolah. Guru piket mengatakan pada pak Frans bahwa ayahnya Andreas ingin menjemput Andreas dan memintanya untuk membantunya bekerja di ladang. Ia juga mengatakan bahwa ayah Andreas datang sambil marah-marah bahkan mengacung-acungkan parang.  Pak Frans pun memanggil Andreas dan mengatakan bahwa ia dijemput ayahnya pulang. Andreas langsung memohon sambil menangis agar Pak Frans tidak mengizinkan ia pulang bersama ayahnya. Andreas berkata ia ingin belajar di sekolah dan ia takut dimarah-marahi oleh ayahnya bila membantu ayahnya di ladang, bila melakukan kesalahan sedikit saja...

2.3.a.8. KONEKSI ANTAR MATERI

Gambar
 2.3.a.8. KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.3. COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK Tujuan pembelajaran:  Menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media.                                                    Gambar 1. Coach-Coachee-Pengamat Coaching yaitu: sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee. Paradigma berpikir coaching sebagai berikut: Fokus pada coachee yang akan dikembangkan Bersikap  terbuka dan ingin tahu Memiliki kesadaran diri yang kuat Mampu melihat peluang baru dan masa depan Prinsip Coaching yaitu:  Kemitraan: dalam coaching, posisi coach terhadap...